Kemampuan terbatas tapi tidak dibatasi




Dari Abu Hurairah, 'Abdurrahman bin Shakhr radhiallahu 'anh, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda : "Apa saja yang aku larang kamu melaksanakannya, hendaklah kamu jauhi dan apa saja yang aku perintahkan kepadamu, maka lakukanlah menurut kemampuan kamu. Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah karena banyak bertanya dan menyalahi nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh)"
Kita sering mendengar banyak orang sering menyerah dalam menghadapi masalah. Mereka selalu di bayangi momok akan ketidakmampuan mereka. Mereka memiliki anggapan bahwa sesuatu itu sudah di takdirkan oleh yang mahakuasa alias pasrah. Menurutku, ini masih agak mendingan hanya pasrah. Terkadang, banyak kita temui juga orang yang lebih parah dari itu. Misalnya saja, ada seseorang yang hidupnya selalu pasrah saja tidak mau berusaha plus hanya santai-santai saja.
Sifat yang kurang percaya terhadap kemampuan diri tersebut sering membawa kita ke dalam kekufuran. Meskipun kemampuan tersebut yang merasakan hanya kita saja, tapi kalau tidak kita syukurikan akan menyebabkan kita kufur.
Gimana cara kita mensyukurinya???
Salah satunya, kita pastinya memiliki keinginan, maka kata meraih mimpi seharusnya harus tertancap di jantung kita. Dengan begitu, kita akan berusaha sekuat tenaga untuk tetap konsisten dalam meraih tersebut. Seperti kata beberapa judul lagu yang akan memberi semangat bagi kita, meraih mimpi, jangan menyerah,dll.
Ingatkah kalian apakah kalian mampu membayangkan seperti para pendahulu kita. Relativitas ungkapan Albert Einstein, Bola Lampu kreasi Thomas Alfa Edison, bahkan banyak lagi. Para ilmuan tersebut meskipun terbatasi oleh peralatan bahkan pemikiran yang kuno tapi mereka tidak merasa dibatasi untuk berkreasi.
“A Winner works harder than a loser and has more time to get something”
SHARE

Jaka Septian Kustanto

Silahkan memberikan tanggapan mengenai tulisan saya :)

  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar