![]() |
Diambil dari : http://salmanitb.com/wp-content/uploads/2012/02/traveller-man-photographer-thinking-sea.jpeg |
Perihal rasa yang begitu menggelora,
di saat itulah mulai muncul ungkapan yang diwujudkan dalam sebatas untaian
kata. Seperti halnya hujan jatuh yang terus turun ke bumi tanpa harus
mempertanyakan kenapa. Hal tersebutlah yang kini ada dalam fikiran seorang
pengelana. Pengelana yang selalu menyusuri jalanan panjang yang tak menentu
arahnya. Suatu ketika dia bertemu seorang gadis di sebuah bilik yang berparas
cantik lagi berperangai baik. Saat itulah benih-benih cinta mulai tumbuh lewat
tatapan pertama. Kemudian si pengelana itu mampir dan bercengkrama dengan si gadis.
Entah kenapa, percakapan mereka bernuansakan kebahagiaan yang luar biasa. Canda
tawa bermunculan di kedua insan tersebut. Hingga senjapun menyapa, menandakan
waktunya pengelana berpamitan dengan gadis dalam gubuk tersebut. Selanjutnya pengelana
melanjutkan perjalanannya dengan membawa sebuah keceriaan hidup yang belum dia
dapatkan sebelumnya. Si pengelana dalam perjalanannya kemudian berpikir sejenak
mengheningkan rasa. Apakah pencarian dia selama ini sudah menemukan titik temu?.
Pengelanapun belum menemukan jawaban dan diapun hanya bisa melanjutkan perjalannya
sambil tersenyum di kala senja bertemu malam.
0 komentar:
Posting Komentar