Terdapat
sebuah cerita inspiratif yang saya kutip dari suatu buku yang berjudul “kereta
+ 38 kisah kearifan sufi yang inspiratif” karya Idries Shah. Cerita ini mungkin
sedikit membutuhkan pemaknaan lebih terlebih dahulu karena kebiasaan para sufi
pada jaman dahulu yang sering menggunakan hikayat untuk menyampaikannya. Hikayat
ini pada zaman dahulu sangat bermanfaat terutama dalam proses pembelajaran.
Cerita itu mengenai sang penunggang kuda dan ular…
Seorang penunggang kuda dari tempat yang
strategis melihat seekor ular yang berbisa sedang menyusup ke kerongkongan
seseorang yang sedang tidur. Penunggang kuda itu sadar jika orang itu dibiarkan
maka orang itu akan mati terkena racun ular. Mengetahui hal itu semua, dengan
segera penunggang kuda menarik orang tersebut hingga bangun. Karena tidak ingin
membuang-buang waktu, maka dengan segera dia paksa orang tersebut ke sebuah tempat
yang banyak apel busuknya. Kemudian si penunggang kuda itu secara paksa
menyuruh orang tersebut untuk memakannya. Setelah itu diberikannya kemudian air
minum yang dia dapatkan dari sungai. Setelah itu penunggang kuda itu melepaskan
orang tersebut. Kemudian orang tersebut berkata kepa sang penunggang kuda:’ apa
yang telah saya lakukan, wahai musuh manusia, sehingga kau berlaku kejam
terhadap diriku?’….
Akhirnya, ketika senja hari, orang
ini merasa kelelahan dan mendadak tersungkur dan memuntahkan buah apel, air dan
ular. Ketika dia melihat apa yang telah keluar dari mulutnya, dia menyadari apa
yang baru saja terjadi, dan segera minta maaf kepada penunggang kuda. Orang tersebut
berkata pada penunggang kuda, ‘Jika saja tadi kamu mengatakan kepadaku, maka
aku akan menerima perlakuanmu tadi dengan senang hati.’
Penunggang kuda menimpali(menjawab):’Jika
aku katakan kepadamu, maka kamu tidak akan percaya. Atau engkau akan menjadi
lumpuh karena ketakutan. Atau lari tunggang-langgang. Atau tidur lagi karena
melupakannya. Dan tidak aka nada waktu untuk menyelamatkanmu.
Dengan
mengacu kudanya, penunggang kuda misterius itu akhirnya pergi meninggalkan
orang tersebut…
Banyak pesan moral
disamping cerita tersebut. Dalam menuai kebaikan pasti terdapat banyak jalan.
Beberapa orang memiliki suatu prinsip atau suatu kepercayaan mereka sendiri-sendiri
terhadap apa yang mereka perbuat. Seperti halnya ketika kita mau membantu
seseorang, pasti ada sebab-musabab mengapa kita harus membantu mereka. Dan
alasan tersebut mungkin bisa diterima atau tidak. Maka dari itu sebelumnya,
kita seyogyanya mananggapi permasalahan tersebut dengan sesuatu yang rasional.
Selain cerita diatas,
terdapat juga kata-kata menarik dalam buku tersebut yang menjelaskan barangsiapa yang memiliki pengetahuan maka dia merasa memiliki suatu
tanggung jawab dan barang siapa yang tidak memiliki pengetahuan maka dia tidak
memiliki apa-apa selain apa yang dia ketahui.
“Terdapat batas yang tidak boleh dilampaui manusia dengan cara
menyembunyikan kebenaran agar tidak melukai orang yang pikirannya masih tertutup”Haydar
Gul
Wallahua’lam….
0 komentar:
Posting Komentar